Segerakan, Tapi Bukan Tergesa-gesa

Ini bukan yang pertama. Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya. Anak tak lagi sanggup menyelesaikan pendidikan karena pacaran online. Cemerlangnya otak tiada bermanfaat manakala pikiran sudah tak mampu konsentrasi karena hanyut dalam gejolak perasaan yang dibiarkan liar saat pacaran melalui social media.

Menyegerakan nikah itu sangat baik, tapi bukan tergesa-gesa. Apalagi semata karena sudah tak dapat berpikir yang lain selain pikirkan pacar. Menyegerakan nikah hendaklah karena alasan iman demi memuliakan sunnah. Bukan karena terlalu larut dalam obrolan asmara di social media.

Kita mengharap lahirnya generasi tangguh dari orangtua yang menikah di usia dini karena alasan iman. Masa muda mereka tak terkotori maksiat. Tetapi akan sangat berbeda kalau dua orang muda menikah tergesa-gesa karena sudah tidak mampu memikirkan yang lain dengan baik dan tenang.

Alhamdulillah, saya menikah ketika saya maupun istri saya masih sama-sama kuliah. Tetapi sedari awal saya berniat nikah saat masih kuliah. Artinya, semenjak awal kuliah memang telah mempersiapkan diri secara mental untuk mampu bertanggung-jawab jika menikah saat masih kuliah. Ini tidak sama, sama sekali tidak sama, dengan muda-mudi yang menikah karena sudah terlalu intens mengumbar perasaan di social media.

Pertanyaannya, apakah yang kita ketahui tentang pikiran dan perasaan anak kita di facebook? Mari sejenak kita berbincang kembali, catatan sederhana saya tentang status facebook anak-anak kita: Baca Disini => Status Facebook Anak Kita

---------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages