Membunuh Hari
kau berbicara kepada kunang-kunang yang tidak pernah singgah pada malam itu, membiarkan hujan dan nada-nada mengkoyak tanah kering bertubi-tubi, mereka menyaksikan engkau berteduh dibawah air mata sendirisemua telah menunggu ajal, menunggu yang siap singgah dan pergi seperti badai merontokkan daun, seperti tanah yang mengiklhaskan sepi
seperti dirimu yang menunggu datang kemudian tak kunjung
Mereka melihat banyak hari yang telah engkau bunuh dengan tanganmu sendiri, sedangkan masih ingin menabung sabtu paling banyak dan minggu paling harap
Kemana akan kau bawa harapan tersesat?
Sedangkan ia tidak pernah paham cara engkau yang paling sabar.
.
@Meifung Note
Tidak ada komentar:
Posting Komentar