Kamu tidak Jatuh cinta.


Boleh ya nulis agak panjang,
Akhir-akhir ini agak resah, gelisah, tak tentu arah, kuingin marah, malah nyanyi..
Tapi beneran. Fenomena yang sesukanya tiba tiba menyesaki dada dan meporak-porandakan konstelasi ukhuwah antara kita...

Kamu tidak Jatuh cinta.

Manusia itu fitrahnya seperti tetesan tinta. Ketika dua insan berbeda jenis bertemu, seperti dua tetes tinta yang jatuh di sebuah wadah air. Dalam waktu yang cukup lama pasti kedua tetes ini saling melebur meski tidak ada itensi yang disengaja.
Begitulah fitrah defaultnya, meski awal biasa aja, jika terjadi interaksi dengan itensitas yang cukup banyak pasti timbul benih merah muda yang ehem begitulah.
Fenomena ini beraksi bagai halusnya copet yang mengelus halus sakumu. Tanpa sadar sudah 'suka' bersamaan lenyapnya seonggok dompet dalam bayang bayang misteri ilahi.

Ada saja rasionalisasi tentang si dia biar posisinya makin kukuh di dada. Maaf, tapi bukan karena si doi peduli, perhatian, baik hati, rajin menabung, dan tidak berat bunganya. Si dia nampak seperti itu juga karena sedang dimabuk cinta.
Cerita sebenarnya jalur neural menuju nucleus accumben lalu dalam kepala, mati seketika. Kemampuan berpikir kritis, membda yang buruk dan benar jadi tiada". Pokoknya tak ada barang seorang pun yang sebaik malaikat selain dia. Wahai wanita, sungguh dia tidak benar benar suka.

Sepuluh tahun lewat akada mampus ku dikoyak realita, Segala kebaikannya hilang ditelan bosan, keindahannya raup dimakan masa.
Dear, Tulisan ini terbubuh bukan karena anak SMA labil yang suka berduaan di taman, justru karena Akhy-Ukhty yang lekat dengan lingkungan keislaman. Sebenarnya sudah mengerti, katanya cuma koordinasi, tapi ngechat dari malam sampe pagi, dibubuhi rayuan mutiara ilahi, semotor beduaan saat pergi, ga sadar sudah bablas batas syar'i

Memang gak akan sadar, Mereka merasa itu masa masa menyenangkan,yang kita lihat gelagat menggelikan. 'Mabuk cinta' sudah menikam rasionalitasnya. Nasihat seilmiah apapun percuma. Kepalanya sudah membatu kecuali atas izinNya. Akhirnya kita tahu, kenapa mabuk tidak boleh yaa..

Jika sudah parah, biasanya dia akan bilang. "insyaAllah akan aku nikahi, jodohku akhirnya kutemui". Mka saya berpamitan atas keamitan ini.
Segala keputusan yang diucapkan rasionalitas yang reot pasti bias sebias-biasnya. BAHAYA.

Kawanku, bukan berarti tak boleh jatuh cinta. Timbul rasa dan menaruh pada seseorang sudah fitrah manusia. Akan jadi dosa jika melampiaskan pada praktik yang tidak semestinya. Alasan cinta harus jauh lebih mulia dibanding cuma karena sering bertukar kata.

Kejadin biologis yang kusebut sebelumnya sangat berguna dalam memperkuat tali pernikahan, tapi jadi bahaya jika dipakai buat 'pacaran' maka tugas kita bagaimana mengontrolnya.
Hargai batasan-batasan syar'i antar jenis.
ia ada untuk meelindungi kita. serius aku.

Jika ini terjadi pada kawanmu.
Jangan jauhi, tetep temani sambil merapihkan huda-nya sedikit demi sedikit, dia lagi buyar.

Seorang alim saja bisa terkena fenomena yang menyerang akal sehat ini, apalagi seremeh yang menulis tulisan ini, maka tolong ingati :')
       
semoga kita terhindar dari perbuatan yang tidak diridhoi allah.. aamiin..
wallahua'lam
#meifungnote

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages