Orang yang berusaha mengetahui Rabbnya sehingga ia menyimpulkan keberadaan-Nya yang berujung pada pemikirannya, maka ia termasuk musyabbihah. Jika keyakinan pada ketiadaan-Nya ia termasuk mu’athil. Dan jika yakin akan keberadaannya serta mengakui ketidakmampuannya untuk mengetahui-Nya maka dia ahli tauhid.
Imam Syafi’i, Al-Burhanul Muayyad, hal. 16.
-----------Iman Yang Dipertanyakan
Ulama Salaf - Imam Asy-Syafi'i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar