Doushi Bun

Kata kerja (doushi) bentuk kamus berdasarkan pada perubahannya bisa digolongkan kedalam 3 kelompok. Perubahan tersebut bermacam-macam tergantung pada kebutuhannya didalam kalimat. Misalnya bentuk -masu, -masen, -mashita, -masen deshita dan sebagainya.

Untuk kata kerja kelompok 1 (godan-doushi), jika ditulis dengan huruf romaji, maka huruf -u berubah menjadi �imasu/-masu. Contoh:
?? kau kaimasu ????
?? tatsu tachimasu (*)  ????
?? uru urimasu ????
?? kaku kakimasu ????
?? oyogu oyogimasu ????
?? yomu yomimasu ????
?? shinu shinimasu  ????
?? asobu asobimasu  ????
?? hanasu  hanashimasu (*) ????
(*) untuk kata kerja yang berakhiran -tsu menjadi -chi, dan kata kerja berakhiran -su menjadi -shi, terjadi karena adanya proses penyesuaian bunyi dalam bahasa jepang. Dalam bahasa jepang tidak ada bunyi -tsi dan -si, melainkan yang ada bunyi -chi dan -shi.
Untuk kata kerja kelompok 2 (ichidan-doushi) yaitu akhiran -ru berubah menjadi -masu, misalnya:
?? neru nemasu  ???
??? taberu tabemasu ????
?? miru   mimasu  ???
??? okiru okimasu  ????
    
Untuk kata kerja kelompok 3, yaitu kata kerja yang tidak beraturan (fukisoku-doushi), kuru (??) menjadi kimasu (???), dan suru (??) menjadi shimasu (???).

Pola kalimat yang menggunakan kata kerja diatas adalah sebagai berikut:
A.    Kalimat transitif (tadoushi-bun)
1.      Kalimat Positif
(Subjek)  ? (Objek) ? (Predikat) ??
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masu
Kalimat transitif adalah kalimat yang memerlukan objek penderita. Kalimat transitif dalam bahasa Indonesia secara umum berpola SPO, sedangkan dalam bahasa jepang berpola SOP. Jadi predikat kalimat diletakan di akhir kalimat, dan objek diletakan sebelumnya yang tentunya disertai kata bantu. Kata bantu wa diletakan setelah subjek, sedangkan kata bantu o diletakan setelah objek penderita, kemudian disusul dengan kata kerja sebagai predikatnya. Agar suatu kalimat menjadi kalimat yang halus/sopan maka kata kerja yang digunakan bukan bentuk kamus melainkan harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk masu. Dan kata kerja bentuk masu bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu perbuatan yang akan atau yang biasa dilakukan. Contoh:
?????????
Watashi wa gohan o tabemasu (saya makan nasi)
?????????
Watashi wa terebi o mimasu (saya nonton TV)

2.      Kalimat Negatif
(Subjek)  ? (Objek) ? (Predikat) ???
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masen
Kalimat bentuk menyangkal dilakukan dengan cara menggunakan kata kerja bentuk masen. Perubahan kata kerja bentuk kamus kedalam bentuk -masen hampir sama dengan perubahan ke dalam bentuk -masu, yaitu mengganti -masu menjadi -masen. Contoh:
??????????
Watashi wa gohan o tabemasen (saya tidak makan nasi)
??????????
Watashi wa terebi o mimasen (saya tidak nonton TV)

3.      Kalimat Positif Lampau
(Subjek)  ? (Objek) ? (Predikat)???
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -mashita
Kalimat positif lampau dibuat dengan cara menggunakan kata kerja bentuk -mashita. Perubahannya yaitu kata kerja bentuk -masu diganti dengan -mashita. Kalimat lampau ini digunakan untuk menyatakan sesuatu perbuatan yang telah dilakukan atau telah terjadi pada waktu yang telah berlalu. Contoh:
???????????
Watashi wa kono hon o yomimashita (saya telah membaca buku ini)
???????????
Watashi wa hiru gohan o tabemashita (saya sudah makan siang)

4.      Kalimat Negatif Lampau
(Subjek)  ? (Objek) ? (Predikat)??????
(Subjek) wa (Objek) o (Predikat) -masen deshita
Bentuk negatif dari kalimat lampau yang berpredikat kata kerja dibuat dengan cara menggunakan kata kerja bentuk masen deshita. Kalimat ini digunakan untuk menyatakan tidak dilakukan suatu aktifitas pada waktu yang telah berlalu. Contoh:
????????????????
Watashi wa kesa asa gohan o tabemasen deshita (saya tadi pagi tidak sarapan)
????????????????
Yuube, watashi wa terebi o mimasen deshita (Tadi malam, saya tidak nonton TV)

5.      Kalimat Ajakan
� ? (K.Kerja) ????
o (K.Kerja) -mashou ( mari kita �! )
Kata kerja bentuk mashou digunakan untuk menyatakan ajakan melakukan sesuatu aktifitas kepada seseorang atau lawan bicara. Contoh:
????????????
Kore o isshoni yomimashou (mari kita baca ini bersama-sama!)
????????????
Ima kono shukudai o yarimashou (mari kita kerjakan tugas ini sekarang!)

6.      Penggunaan kata keterangan (pelengkap kalimat)
a)      Keterangan tempat
S  ? Ket.Tempat ? O ??
S wa Ket.Tempat de O o P -masu
Untuk kata yang menunjukan keterangan tempat biasanya diletakkan setelah pokok kalimat (subjek), dan di belakang kata yang menunjukan keterangan tempat tersebut diikuti oleh kata bantu de yang artinya �di�. Maksudnya di tempat tersebutlah berlangsungnya suatu aktivitas.
??????????????
Watashi wa daigaku de nihongo o benkyou shimasu (saya belajar bahasa jepang di universitas)
??????????????
Watashitachi wa shokudou de hiru gohan o tabemasu (kami makan siang di kantin)
???????????????
Watashi no ie de kono shukudai o yarimashou (mari kita kerjakan tugas ini di rumah saya!)

b)     Keterangan waktu
S  ? Ket.Waktu ? O  ?  P  ??
S wa Ket.Waktu ni O o P -masu
Kata keterangan waktu biasanya juga diletakan setelah subjek, dan diikuti oleh kata bantu ni yang berarti �pada� waktu tersebut. Keterangan waktu ini digunakan untuk menerangkan waktu dilangsungkannya suatu aktifitas. Perlu dicatat bahwa kata bantu ni tidak digunakan pada kata keterangan yang berarti: kemarin, besok, lusa, bulan ini, bulan lalu, bulan depan, tahun ini, tahun lalu, tahun depan dan sebagainya.
????????????
Watashi wa ashita shiken o ukemasu (saya besok akan megikuti ujian)
???????????????
Watashi wa getsuyoobi ni nihongo o benkyou shimasu
?????????????????
Watashi wa kinou uchi de hachi ji ni terebi o mimasu

c)      Keterangan alat
S  ? Ket.Alat ? ? ??
S wa Ket.Alat de O o P -masu
Keterangan alat juga diletakkan setelah subjek kalimat dan diikuti oleh kata bantu de yang berarti �dengan� menggunakan alat tersebut. Contoh:
?????????????
Nihon jin wa hashi de gohan o tabemasu (orang jepang makan nasi dengan sumpit)
????????????????????
Watashi wa yuube, yamada san to denwa de tegami o kakimasu (saya tadi malam, berbicara dengan pak Yamada melalui telepon)

B.     Kalimat Intransitif (jidoushi-bun)
Kata kerja intransitif (jidoushi) adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek penderita seperti kata ??(naku: menangis), ?? (shinu: mati) dan sebagainya. Pola kalimat yang digunakan untuk kata kerja intransitif tersebut antara lain:
1.      S  ? ??
         S ga P -masu
Subjek diikuti kata bantu ga sebagai penegas pokok kalimat tersebut. Contoh:
??????
Ame ga furimasu (hujan turun)
???????
Kodomo ga nakimasu (anak kecil menangis)

2.      S  ? Ket.Tempat/Waktu ? (?)  ???? / ??
          S wa Ket.Tempat/Waktu e (ni) iku/kuru/kaeru
Kata kerja iku (pergi), kuru (datang), dan kaeru (pulang) termasuk ke dalam jenis kata kerja intransitive. Kata kerja tersebut menunjukan makna gerak perpindahan subjek dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam bahasa jepang tempat yang menjadi tujuan dari gerak tersebut dinyatakan dengan kata bantu e atau ni. Kedua kata bantu tersebut bias diterjemahkan dengan �ke�. Jadi pola kalimat diatas dapat diterjemahkan menjadi �subjek pergi/datang/pulang ke��. Contoh:
????????????
Watashi wa jakaruta e ikimasu (saya pergi ke Jakarta)
?????????????
Tomodachi ga kinoo koko ni kimashita (teman kemarin datang kesini)
??????????????
Watashi tachi wa mainichi roku ji ni uchi e kaerimasu (kami setiap hari pulang ke rumah pada jam 6)

3.       ? Ket.Tempat/Waktu  (�?????? / ??
         S wa Ket.Tempat/Waktu e (�o�ni) iku/kuru/kaeru
Pola kalimat ini merupakan penggabungan 2 kalimat yang membentuk kalimat majemuk. Contoh:

  1. ?????????
  2. ?????????

    • ???????????????

    1. Watashi wa shokudou e ikimasu (saya pergi ke kantin)
    2. Watashi wa gohan o tabemasu (saya makan nasi)

      • Watashi wa shokudou e gohan o tabe ni ikimasu (saya pergi ke kantin untuk makan nasi)
      Jika anak kalimat yang menjadi tujuan perbuatan predikat kata kerja suru (shimasu = melakukan), maka kata shimasu bisa dihilangkan dan langsung diikuti oleh kata bantu ni. Contoh:

      1. ?????????
      2. ????????

      • ??????????????
      1. Watashi wa nihon e ikimasu (saya pergi ke jepang)
      2. Watashi wa benkyou o shimasu (saya belajar (melakukan belajar))
      • Watashi wa nihon e benkyou o shi ni ikimasu (saya pergi ke jepang untuk belajar)
      Hasil dari penggabungan kalimat diatas tersebut benar, tetapi yang lebih sering digunakan adalah kalimat berikut ini:
      • ????????????
      • Watashi wa nihon e benkyou ni ikimasu (saya pergi ke jepang untuk belajar)
      Jadi untuk predikat kata kerja suru/shimasu meskipun dihilangkan tidak mengubah makna dari kalimat tersebut.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar

      Pages