Gugusan mega mengarak
senja yang terus
bertanya-tanya tentang
jalan yang Kau bentang
sebagai sajadah untuk
sujud di tepi-tepi waktu
digigir-gigir beku yang
menggigilkan kesendirianku
yang melayah rendah
mendekati sarang MU
matahari yang tunduk,
setinggi hujung kaki
yang menekuk,
menekuri gerbang
petang MU,
dan sayapku terus saja
memukuli udara mencari
pijakan kata untuk
menambatkan luka yang
menganga di dadaku.
aku mencari MU!
aku mencari MU!
Ya Rabbi............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar