Berkomunikasi Yang Baik


komunikasi barulah sehat dan berguna | apabila prasangka dihilangkan saat berbicara

apabila kita sudah berprasangka, maka syaitan yang berkuasa | bila sudah begini diam jauh lebih baik, karena bicara jadinya dosa

emosi cenderung membuat kita mencari-cari salah bukan solusi | memojokkan lawan bicara bukan menuntun dan menyemangati

prasangka buruk berujung menghakimi, tak peduli tak mau mengerti | bila dari awal sudah menyimpulkan, lalu apa gunanya diskusi?

dan bila syaitan sudah mengambil alih, tanda-tandanya terlihat di lisan | kasar, kotor, penuh caci maki dan celaan, semua sarat keburukan

dan kata-kata yang dilontarkan memang diniatkan untuk menyakiti | karena hati berpenyakit senang orang lain sakit tersebab dirinya

darisitu diskusi berubah menjadi bagaimana menjatuhkan manusia | serang kehormatan dirinya, bukan lagi diskusi tataran ide, tapi individu

mereka lupa akal bisa ditakluk dengan dalil tapi hati jadi terkunci | akal melihat pada dalil, namun hati tertakluk pada akhlak ranggi

tak ada arti ilmu tanpa adab, dan adab itu bersumber dari iman | maka ilmu yang tak membuat beradab, jauh dari keimanan

seorang pendakwah takkan pernah berkata kasar dan buruk akhlak | karena dia tahu persis, kasar itu menjauhkan dirinya dari mad'u

dan ingat yang paling penting dalam diskusi bukan yang berdiksusi | tapi semua yang mengetahui diskusi tersebut, mereka yang menilai 

diskusi bukan soalan menang atau kalah, atau siapa yang lebih pintar | tapi siapa yang bisa mendekatkan yang lain pada hal yang lebih benar

jadikan akhlak yang mulia sebagai pakaian, lisan baik sebagai hiasan | biar Allah yang menilai, karena Allah yang memiliki hati manusia

dan dewasalah dalam berkomunikasi dan berdiksusi | awasi dan jaga lisanmu sendiri bukan lisan saudaramu

--------------------
Berkomunikasi Yang Baik
Oleh: Ustadz Felix Siauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages